asuhan keperawatan halusinasi



ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HALUSINASI



Gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien  dengan halusinasi. Saudara dapat mempelajari isi modul ini, mengerjakan latihan-latihan sesuai panduan sehingga Saudara mampu menangani  pasien halusinasi yang ada di ruang MPKP  di BPKJ Banda Aceh. 

A. Tujuan pembelajaran


Setelah mempelajari modul ini Saudara diharapkan mampu:
  1. Melakukan pengkajian pada pasien halusinasi
  2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien halusinasi
  3. Melakukan  tindakan keperawatan kepada pasien halusinasi
  4. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada keluarga  pasien dengan halusinasi
  5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien halusinasi
  6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan halusinasi

B. Pengkajian Pasien Halusinasi


Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. 

Pada proses pengkajian, data penting yang perlu saudara dapatkan adalah:

  1. Jenis halusinasi:

Berikut adalah jenis-jenis halusinasi, data obyektif dan subyektifnya. Data objektif dapat Saudara kaji dengan cara mengobservasi perilaku pasien, sedangkan data subjektif dapat Saudara kaji dengan melakukan wawancara dengan pasien. Melalui data ini perawat dapat mengetahui isi halusinasi pasien.





Jenis halusinasi

Data Objektif

Data Subjektif
Halusinasi Dengar/suara
Bicara atau tertawa sendiri
Marah-marah tanpa sebab
Menyedengkan telinga ke arah tertentu
Menutup telinga
Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap.
Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.
Halusinasi Penglihatan
Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu
Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas.
Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartoon, melihat hantu atau monster
Halusinasi Penghidu
Menghidu seperti sedang membaui bau-bauan tertentu.
Menutup hidung.
Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin, feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan.
Halusinasi Pengecapan
Sering meludah
Muntah
Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
Halusinasi Perabaan
Menggaruk-garuk permukaan kulit
Mengatakan ada serangga di permukaan kulit
Merasa seperti tersengat listrik

  1. Isi halusinasi

Data tentang  isi halusinasi dapat saudara ketahui dari hasil pengkajian tentang jenis halusinasi (lihat nomor 1 diatas). 

  1. Waktu, frekwensi dan situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi 

Perawat juga perlu mengkaji waktu, frekuensi dan situasi munculnya halusinasi yang dialami oleh pasien. Kapan halusinasi terjadi? Apakah pagi, siang, sore atau malam? Jika mungkin jam berapa? Frekuensi terjadinya apakah terus-menerus atau hanya sekali-kali? Situasi terjadinya apakah kalau sendiri, atau setelah terjadi kejadian tertentu. Hal ini dilakukan untuk menentukan intervensi khusus pada waktu terjadinya halusinasi, menghindari situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi. Sehingga pasien tidak larut dengan halusinasinya. Dengan mengetahui frekuensi terjadinya halusinasi dapat direncanakan frekuensi tindakan untuk mencegah terjadinya halusinasi.