BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Glaukoma
adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa peninggian tekanan
bola mata, penggaungan papil syaraf optik dengan defek lapang pandang.(Sidarta
Ilyas,2000).
B. KLASIFIKASI
1.
Glaukoma Akut
2.
Galukoma Kronik
1. GLAUKOMA AKUT
a.
Definisi
Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh
tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi.
b.
Etiologi
Dapat terjadi primer, yaitu timbul pada mata yang memiliki
bakat bawaan berupa sudut bilik mata depan yang sempit pada kedua mata, atau
secara sekunder sebagai akibat penyakit mata lain. Yang paling banyak dijumpai
adalah bentuk primer, menyerang pasien usia 40 tahun atau lebih.
c.
Faktor Predisposisi
Pada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa pemakaian
obat-obatan midriatik, berdiam lama di tempat gelap, dan gangguan emosional.
Bentuk sekunder sering disebabkan hifema, luksasi/subluksasi lensa, katarak
intumesen atau katarak hipermatur, uveitis dengan suklusio/oklusio pupil dan
iris bombe, atau pasca pembedahan intraokuler.
d.
Manifestasi klinik
1).
Mata terasa sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai
sekitar mata dan daerah belakang kepala .
2).
Akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala
gastrointestinal berupa mual dan muntah , kadang-kadang dapat mengaburkan
gejala glaukoma akut.
3).
Tajam penglihatan sangat menurun.
4).
Terdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang
dilihat.
5).
Konjungtiva bulbi kemotik atau edema dengan injeksi
siliar.
6).
Edema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh.
7).
Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang
positif, akibat timbulnya reaksi radang uvea.
8).
Pupil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat.
9).
Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena terdapat
kekeruhan media penglihatan.
10).
Tekanan bola mata sangat tinggi.
11).
Tekanan bola mata antara dua serangan dapat sangat
normal.