BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Mioma uterus
adalah pertumbuhan jinak yang berkembang dari sel-sel otot polos dalam dinding
uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal
jugadengan istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid.
Berdasarkan otopsi, novack menemukan 27% wanita berumur
25 tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan
lebih banyak. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39 – 11,7% pada semua
penderita ginekologi yang dirawat. Sedangkan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya,
myoma uteri ditemukan menjadi penyakit 5 besar yang ditemukan di poli kandungan
sepanjang tahun ini.
Beberapa upaya pengobatan yang sampai saat ini sudah dilakukan adalah dengan pembedahan,
radioterapi dan observasi ( pada myoma yang masih kecil ) dengan kontrol setiap
3-6 bulan.
Peran serta perawat dalam perawatan pasca bedah /
histerektomi sangat besar, bukan saja dalam hal perawatan luka bekas opersi
tetapi juga kesiapan klien menghadapi kenyataan secara psikis.
TINJAUAN PUSTAKA
- PENGERTIAN
·
Mioma uteri adalah neoplasma
jinak yang beasal dari otot uterus. Dikenal juga dengan istilah fibromatosa,
leimioma atau fibroid. (
Sarwono, 1999 )
·
Merupakan jenis tumor uterus
yang paling sering. Dapat bersifat tunggal atau ganda, dan dapat mencapai
ukuran besar. Perubahan ke arah malignasi adalah jarang dan presentasi mioma
tidak meningkatkan kecendeungan terjadinya kanker cerviks atau endometrium.
Konsistensi keras, dengan batas kapsul yang jelas, sehingga dapat dilepaskan
dari sekitarnya.
·
Dilaporkan, tidak pernah
terjadi setelah menopause, bahkan yang telah adapun biasanya mengecil bila
mendekati masa menopause.
- ETIOLOGI
Walaupun mioma uteri terjadi banyak
tanpa penyebab, namun hasil penelitian Miller dan Lipschulz yang mengutarakan
bahwa terjadinya mioma uteri tergantung pada sel-sel imatur yang terdapat pada
“Cell Nest” yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh estrogen.
Namun demikian, beberapa factor yang
dapat menjadi factor pendukung terjadinya mioma adalah : wanita usia 35-45
tahun, hamil pada usia muda, genetic, zat-zat karsinogenik, sedangkan yang
menjadi factor pencetus dari terjadinya myoma uteri adalah adanya sel yang
imatur dan terjadi pada grandemultipara.
- JENIS
Berdasarkan posisi mioma terhadap lapisan-lapisan
uterus, dapat dibagi menjadi ;
1.
Myoma Submukosum
Myoma yang tumbuh dibawah endometrium dan menonjol ke
dalam rongga uterus.
2.
Myoma Intramural
Myoma terdapat di dinding uterus diantara serabut
miometrium
3.
Myoma Subserosum
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol
pada permukaan uterus, diliputi serosa.