ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISOLASI
SOSIAL
Respons
perilaku individu terhadap stressor bervariasi sesuai dengan kondisi
masing-masing. Salah satu respons perilaku yang muncul adalah isolasi sosial
yang merupakan salah satu gejala negatif pasien dengan psikotik.
Modul ini berisi panduan dalam merawat pasien
dan keluarga pasien dengan masalah keperawatan isolasi sosial, dengan
menggunakan pendekatan baik secara individual maupun kelompok. Saudara dapat
mempelajari isi modul ini, mengerjakan latihan sesuai dengan panduan yang
diberikan, sehingga Saudara siap menangani pasien dan keluarga pasien gangguan
jiwa dengan gejala isolasi sosial yang ada di
BPKJ Banda Aceh. Selamat
mempelajari modul ini.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini
diharapkan Saudara mampu:
- Melakukan pengkajian pada pasien isolasi sosial
- Menetapkan diagnosa keperawatan pasien isolasi sosial
- Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan isolasi sosial
- Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien isolasi sosial
- Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien isolasi sosial
- Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan isolasi sosial
B. Pengkajian
Isolasi sosial
adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama
sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang
lain.
Untuk mengkaji
pasien isolasi sosial Saudara dapat menggunakan
wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga.
Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan wawancara, adalah:
- Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
- Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
- Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
- Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
- Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
- Pasien merasa tidak berguna
- Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat Saudara tanyakan pada waktu
wawancara untuk mendapatkan data subyektif:
- Bagaimana pendapat pasien terhadap orang-orang di sekitarnya (keluarga atau tetangga)?
- Apakah pasien mempunyai teman dekat? Bila punya siapa teman dekat itu?
- Apa yang membuat pasien tidak memiliki orang yang terdekat dengannya?
- Apa yang pasien inginkan dari orang-orang di sekitarnya?
- Apakah ada perasaan tidak aman yang dialami oleh pasien?
- Apa yang menghambat hubungan yang harmonis antara pasien dengan orang sekitarnya?
- Apakah pasien merasakan bahwa waktu begitu lama berlalu?
- Apakah pernah ada perasaan ragu untuk bisa melanjutkan kehidupan?
Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat diobservasi:
- Tidak memiliki teman dekat
- Menarik diri
- Tidak komunikatif
- Tindakan berulang dan tidak bermakna
- Asyik dengan pikirannya sendiri
- Tak ada kontak mata
- Tampak sedih, afek tumpul
C. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
D. Tindakan Keperawatan
1.Tindakan
keperawatan untuk pasien.
a. Tujuan: Setelah tindakan
keperawatan, pasien mampu
1)
Membina hubungan saling percaya
2)
Menyadari penyebab isolasi sosial
3)
Berinteraksi dengan orang lain
b. Tindakan
1) Membina Hubungan Saling Percaya
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan
saling percaya, adalah :
·
Mengucapkan
salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
·
Berkenalan
dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang Saudara sukai, serta tanyakan nama dan
nama panggilan pasien
·
Menanyakan
perasaan dan keluhan pasien saat ini
·
Buat
kontrak asuhan: apa yang Saudara akan lakukan bersama pasien, berapa lama akan
dikerjakan, dan tempatnya di mana
·
Jelaskan
bahwa Saudara akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan
terapi
·
Setiap
saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
·
Penuhi
kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan