askep asma bronkhial



Pengertian Asma Bronkhial
1.      Asma adalah penyakit pernafasan obstruktif yang di tandai oleh spasme akut otot polos bronkus yang menyebabkan obstruksi aliran udara dan penurunan ventilasi alveolus. (corwin, E.J.2001:430)
  1. Asma adalah keadaan klinik yang di tandai oleh masa penyempitan bronkus yang reversible di pisahkan oleh masa di mana ventilasi relative mendekati normal (Price Sylvia,1994:149)
  2. Asma adalah mengi berulang dan/ dan atau batuk persisten dalam keadaan di  mana asma adalah yang paling mungkin, sedangkan sebab lain yang lebih jarang telah di singkirkan (Mansjoer Arif,2000:461)
       Etiologi
Penyebab asma bronchial secara pasti belum di ketahui tetapi kemungkinan karena beberapa factor yaitu:
1.  Faktor ekstrensik (alergi)
Biasanya terjadi pada anak- anak dan mengikuti penyakit alergi lain seperti ekzim 80-85%, penderita asma alergi di anggap sebagai atopik di cetuskan oleh kontak dengan allergen pada penderita yang sensitive.
a. Adanya interaksi  antigen Ig E. pada saat interksi akan di lepaskan zat mediator aktif, seperti: histamin slow reaction of nanpilaxis (SRA-A), serotonin bradikinin. Zat tersebut terutama histamine secara langsung menyebabkan penyempitan bronkus (broncopasme), edema, produksi kelenjar sepanjang saluran nafas.
b. Adanya interaksi antigen dengan imunoglobin(Ig G) pada reaksi ini juga di lepaskan zat mediator aktif yang menyebabkan bronkopasme yang lebih lama dari reaksi type Ig E. kasus ini di jumpai pada serangan asma yang berhubungan  dengan pekerjaan (occupational asma).
Allergen yang bertanggung jawab jelas dan cara masuknya, yaitu:
a).  Alergen inhalan
   Debu, rumah,tepung Sari, bulu burung, sepihan kulit, air liur, atau bulu binatang peliharaan (seperti: kucing, anjing, spora, jamur).
b).  Alergen ingestan
   Masuk ke tubuh melalui saluran pencernaan, misal:susu, telur, ikan, makanan yang berasal dari laut, obat- obatan dan bahan kimia.
c).  Alergen konstanta
   Masuk ke tubuh melalui kulit, seperti : obat- obatan, salep, logam (jam tangan dan perhiasan).

2.  Faktor intrensik (non alergi )
Biasanya terjadi pada orang dewasa di atas 35 th. Serangan sering kali di cetuskan oleh infeksi pada sinus atau cabang bronchial. Golongan ini kuranga jelas landasan dan peranan reaksi imunologik dalam mencetuskan asma bronchial.
Golongan non alergi yaitu :
1.      Zat- zat kimia non alergi yang bersifata sebagai iritan termasuk di antaranya : ozon, nitrogen, eter, sulfur oksida, silikat, polutan dan udara lainya.
2.      Factor fisik seperti perubahan iklim atau cuaca, bau- bauan.
3.      Infeksi saluran pernafasan (virus influenza)
4.      Aktifitas fisik : di sebut dengan sebutan exercise anduced astma karena kelelahan terutama pada suhu yang rendah dengan kelembaban udara yang kurang.
5.      Obat- obatan, misal : aspirin dan zat warna tetrazin.
6.      Ketegangan mental emosionaldapat merangsang pencetus serangan asma missal: ujian, nonton film, kunjungan ke rumah sakit, tertawa yang terlalu semangat.
Manifestasi Klinis
Pada waktu serangan tampak penderita bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan tangan menyangga ke depan serta tampak otot bantu pernafasan bekerja dengan keras, tapi waktu tidak ada tidak ada gejala serangan klinis tidak tampak. Gejala  asma yang klasik terdiri atas batuk, sesak, dan mengi (weezing) dan pada sebagian penderita di sertai rasa nyeri di dada.
Beberapa tingkat penderita asma sebagai berikut:
1.      penserita asma yang secara klinis normal,tanpa kelainan pemeriksaan fisik maupun kelainan pemeriksaan fungsi parunya. Pada penderita ini timbul gejala asma bila ada factor pencetus baik di dapat secara alamiah maupun dengan tes profokasi bronchial di laboratorium.
2.      penderita asma tanpa keluhan dan kelainan pada pemeriksaan fisiknya, tetapi funsi paru- parunya menunjukan tanda- tanda obstruksi jalan nafas.
3.      penderita asma tanpa keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik maupun pemeroksaan fungsi parunya menunjukkan tanda- tanda obstruksi jalan nafas.
4.      penderita asma yang sering di jumpai baik pada praktek sehari- hari maupun di rumah sakit.