BAB I
A. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui dan memahami penyakit Asma Bronkiale, tanda
dan gejala yang timbul pada pasien.
2.
Memperoleh pengalaman nyata dalam merawat pasien dengan
asma bronkiale sehingga dapat menerapkan konsep dasar klinis dan keperawatan
yang diperoleh di perkuliahan.
3.
Memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan langsung di lapangan.
B. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan makalah yang digunakan :
1.
Studi kepustakaan dengan mengambil beberapa literatur
yang berhubungan dengan Asma Bronkiale.
2.
Pengamatan langsung di unit Carolus yang meliputi
pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
3.
Wawancara dengan pasien.
C. Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan makalah ini diawali dengan Bab I pendahuluan yang berisi tentang
latar belakang, tujuan, metode dan sistematika penulisan. Dilanjutkan Bab II
tinjauan teoritis yang berisi tentang konsep dasar medik dan konsep dasar
keperawatan. Konsep dasar medik berisi tentang definisi, anatomi fisiologi,
etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, test diagnostik, pengelolaan medik
dan komplikasi. Konsep dasar keperawatan berisi tentang pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan dan perencanaan pulang. Bab III berisi tentang
pengamatan kasus, yang meliputi analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab IV pembahasan kasus, dilanjutkan Bab
V tentang kesimpulan dan diakhiri dengan daftar pustaka.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Medik
- Definisi
-
Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermiten,
reversible dimana trakea dan bronkus berespon dalam secara hiperaktif terhadap
stimuli tertentu, dan dimanifestasikan dengan penyempitan jalan napas, yang
mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi.
(Brunner & Suddarth, Edisi 8, Vol. 1, 2001. Hal. 611).
-
Asma adalah suatu penyakit jalan napas yang ditandai
oleh periode bronkospasme, merupakan penyakit kompleks yang meliputi biokimia,
imunologi, endokrin, infeksi, autoimun dan faktor psikologi. (Luckman and
Sorensen’s, 1993, Hal. 1021).
-
Asma adalah suatu penyakit peradangan kronik pada jalan
napas yang mana peradangan ini menyebabkan perubahan derajat obstruksi pada
jalan napas dan menyebabkan kekambuhan. (Lewis, 2000, hal. 660).
-
Asma adalah keadaan klinis yang ditandai oleh masa
penyempitan bronkus yang reversibel. (Sylvia A. Price, 1995, hal. 149).
Jenis-jenis Asthma :
a. Asthma alergik
Yaitu asthma yang disebabkan oleh alergen, misalnya: serbuk sari binatang, marah, makanan dan jamur. Biasanya mempunyai riwayat keluarga yang alergen dan riwayat medis masa lalu, iskemia dan rhinita alergik.
b. Asthma idiopatik atau non alergik
Yaitu tidak berhubungan dengan alergen spesifik, faktor-faktor seperti common vold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi dan lingkungan pencetus serangan. Serangan menjadi lebih berat dan dapat berkembang menjadi bronkitis kronis dan empisema.
c. Asthma gabungan
Yaitu bentuk asthma yang paling umum, mempunyai karakteristik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatik atau non alergik.
Klasifikasi Asthma:
a. Mid Intermiten
Yaitu kurang dari 2 kali seminggu dan hanya dalam waktu yang pendek; tanpa gejala, diantara serangan-serangan pada waktu malam kurang dari 2 kali sebulan. Fungsi paru-paru FEV dan PEF diperkirakan lebih dari 80%.
b. Mid Persistent
Yaitu serangan lebih ringan tetapi tidak setiap hari, serangan pada waktu malam timbul lebih dari 2 kali sebulan.
Fungsi paru-paru FEV atau PEF diperkirakan sebesar 80%.
c. Moderat Persistent
Yaitu serangan timbul setiap hari dan memerlukan penggunaan bronkodilator serangan timbul 2 kali atau lebih dalam seminggu dan pada waktu malam timbul gejala berat setiap minggu. Fungsi paru-paru FEV atau PEF diperkirakan 60-80%.
d. Severe Persistent
Yaitu gejala muncul terus menerus dengan aktivitas yang terbatas, peningkatan frekuensi serangan dan peningkatan frekuensi gejala pada waktu malam.