asuhan kebidanan pada ibu bersalin patologi hamil postterm



A.  Tujuan
1.      Tujuan  umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu hamil sesuai dengan menegement kebidanan.
2.      Tujuan  khusus
a.       Melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif pada Ny.D
b.      Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada Ny. D
c.       Mengidentifikasi masalah potensial pada kasus Ny. D
d.      Mengidentifikasi rencana tindakan pada kasus Ny. D
e.       Membuat rencana tindakan pada kasus Ny. D
f.       Melaksanakan tindakan pada kasus Ny. D
g.      Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan pada kasus Ny. D



TINJAUAN TEORI

A.  Konsep Persalinan
1.      Definisi
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (asuhan persalinan normal, 2007:37).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul pengeluaran plasenta dan selaput ketuban dari tubuh ibu (bagian obstetric dan ginokelogi fakultas kedokteran universitas padjadjaran Bandung:221).
Persalinan normal adalah proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, 40 minggu), pada janin letak memanjang dan presentasi belakang kepala yang di susul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan atau pertolongan buatan dan tanpa komplikasi (sumapraja, 2005:47).
Persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini di mulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang di tandai oleh perubahan progresif  pada serviks dan di akhiri dengan kelahiran plasenta (varney, 2007:672).


2.      Macam – macam Persalinan
a.       Persalinan spontan
Merupakan persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir ibu.
b.      Persalinan buatan
Merupakan persalinan yang di bantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forcep atau di lakukan operasi Sectio Caesaria.
c.       Persalinan anjuran
Merupakan persalinan yang tidak  mulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.

3.      Sebab – sebab mulainya persalinan
Sebab-sebab terjadinya persalinan  belum di ketahui dengan jelas. Ada banyak faktor yang memegang peranan sehingga terjadi persalinan, yang ada hanya beberapa teori yang kompleks seperti berikut :
a.       Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot-otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.
b.      Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah sehingga timbul kontraksi pada otot-otot rahim.
c.       Keregangan otot-otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot – otot rahim.
d.      Pengaruh janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin memegang peranan oleh karena pada ancephalus persalinan lebih lama dari biasanya.
e.       Teori prostaglandin
Prostaglandin yang di hasilkan desidua, disangka menjadi salah satu penyebab permulaan persalinan.

4.      Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan
Inpartu dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis). Faktor-faktor yang berperan antara lain :
a.      Power
Merupakan kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah :