diagnosa keperawatan dan intervensi



            Diagnosa keperawatan dan Intervensi

1.  Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas miokardia.

Kriteria hasil   :
a.      Mempertahankan/meningkatkan curah jantung adekuat yang dibuktikan oleh TD/nadi dalam rentang normal, haluaran urin adekuat, nadi teraba sama, status mental biasa
b.      Menunjukkan penurunan frekuensi/tak adanya disritmia
c.      Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan kerja miokardia.
Intervensi :

a. Raba nadi (radial, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi, keteraturan, amplitudo dan simetris.

b.Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adanya denyut jantung ekstra, penurunan nadi.

c.Pantau tanda vital dan kaji keadekuatan curah jantung/perfusi jaringan.

d.     Tentukan tipe disritmia dan catat irama : takikardi; bradikardi; disritmia atrial; disritmia ventrikel; blok jantung

e.      Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama fase akut.

f.       Demonstrasikan/dorong penggunaan perilaku pengaturan stres misal relaksasi nafas dalam, bimbingan imajinasi

g.      Selidiki laporan nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas dan faktor penghilang/pemberat. Catat petunjuk nyeri non-verbal contoh wajah mengkerut, menangis, perubahan TD

h.      Siapkan/lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi

i.        Kolaborasi :

askep diabetes millitus



DIABETES MELLITUS

A.   PENGERTIAN

1.        Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth. 2002)
2.        Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya, dimana hiperglikemia berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan berbagai organ tubuh, terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah.  (American Diabetes Association, 1998)

B.   TIPE DM

  1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
  2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
  3. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
  4. Diabetes mellitus gestasional (GDM)

C.   ETIOLOGI

  1. Diabetes tipe I
Dirumuskan bahwa kerusakan sel beta terjadi diakibatkan karena infeksi , biasanya virus dan atau respon autoimun secara genetik pada orang yang terkena.  Awitan dimulai pada saat usia kurang dari 30 tahun.
a.    Faktor genetik
b.    Faktor-faktor imunologi
c.    Faktor lingkungan : virus/toksin

d.    Penurunan sel beta : Proses radang, keganasan pankreas, pembedahan.
e.    Kehamilan
f.     Infeksi lain yang tidak berhubungan langsung.
  1. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui.
Faktor-faktor resiko :
a.    Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b.    Obesitas
c.    Riwayat keluarga
d.    Gaya hidup
(Brunner & Suddarth, Tucker Susan Martin)

D.    MANIFESTASI KLINIS


a.    Poliuria
b.    Polifagia
c.    Polidipsi
d.     Kelemahan
e.    Berat badan turun
f.     Infeksi Saluran Kencing
g.    Kesemutan, rasa baal
h.    Pruritus, bisul
i.      Mata kabur
j.      Impotensi pada pria
k.    Pruritus vulva / keputihan
l.      Luka yang lama sembuhnya

(PAPDI, IPD, 2000)

E.   PEMERIKSAAN PENUNJANG

  1. Glukosa darah sewaktu
  2. Kadar glukosa darah puasa
  3. Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)

Bukan DM
Belum pasti DM
DM
Kadar glukosa darah sewaktu
-       Plasma vena
-       Darah kapiler
Kadar glukosa darah puasa
-       Plasma vena
-       Darah kapiler


< 100
<80


<110
<90


100-200
80-200


110-120
90-110


>200
>200


>126
>110



 download askep diabetes militus selengkanya

Darah , fungsi darah, sel darah dan penjelasannya presentasi power point



Fungsi Darah
  1. Alat transpor makanan
  2. Tramspor Oksigen
  3. Alat Trranspor  Bahan Buangan dari Jaringan ke Alat Ekskresi
  4. Alat transpor antar jaringan dri bahan bahan yabg diperlikan oleh suatu jaringan ddibuat oleh jaringan lain ex : Dalam transpor lipo protein seperti HDL  atau LDL
  5. Mempertahankan keseimbangan dinamis homeostatis.
  6. Mempertahankan tubuh dari agresi benda atau senyawa asing yang umumnya selalu dianggap punya potensi menimbulkan ancaman
 Sel darah Merah

  1. SDM adalah sel yang terbanyak didalam darah  => mengandung senyawa berwarna merah = Hemoglobin
  2. Ciri Khas  , Tidak Berinti, Tampak Seperti lingkaran bila dilihat tegak lurus => dwicekung atau bikonkaf, bola sempurna=sferositosis
  3. Penyakit bawaan=>ovalositosis=seperti telur
  4. diameter : 7,82±mm, tebal cakram 0,81±0,35mm di tempat paling tipis, di tempat paling tebal 2,58±0,27, volume SDM 94±14 fl (femtoliter) , luas permukaan 135±16mm² 1 fL = 10-¹5

leaflet perawatan payudara untuk ibu menyusui





PERAWATAN PAYUDARA UNTUK IBU MENYUSUI



  1. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan putting susu agar terhindar dari infeksi.
  2.  Mengenyalkan serta memperbaiki bentuk putting susu, sehingga bayi dapat menyusu dengan baik.
  3. Merangsang kelenjar – kelenjar air susu, sehingga produksi ASI lancar.
  4. Mengetahui secara dini kelainan putting susu dan melakukan usaha – usaha untuk mengatasinya.
  5. Persiapan psikis ibu untuk menyusui


Suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar.

download leaflet perawatan payudara